Site icon ecobioconference

Sistem Parlementer: Ciri, Pengertian, dan Penerapannya

parlementer negara

Sistem parlementer adalah salah satu bentuk pemerintahan yang banyak digunakan di berbagai negara. Jika kamu penasaran bagaimana cara kerja sistem ini dan apa saja ciri-cirinya, yuk simak penjelasan lengkapnya!

Apa Itu Sistem Parlementer?

Sistem parlementer adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan eksekutif (pemerintah) berasal dari parlemen dan bertanggung jawab kepada parlemen. Artinya, kepala pemerintahan (perdana menteri) dipilih oleh anggota parlemen dan harus memperoleh dukungan mayoritas untuk memimpin. Jadi, pemerintah sangat bergantung pada suara parlemen.

Di dalam sistem ini, hubungan antara legislatif dan eksekutif sangat erat, dan sering kali, keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.

Ciri-ciri Utama Sistem Parlementer

1. Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Terpisah

Dalam sistem ini, posisi kepala negara (biasanya seorang raja, presiden, atau monarki) terpisah dari kepala pemerintahan (perdana menteri). Kepala negara umumnya memiliki peran seremonial, sementara perdana menteri yang memimpin pemerintahan sehari-hari.

2. Parlemen Memegang Kekuasaan Besar

Parlemen tidak hanya berfungsi membuat undang-undang, tetapi juga memilih dan memberhentikan perdana menteri. Jika pemerintah tidak mendapat dukungan mayoritas, mereka bisa digantikan dengan mosi tidak percaya.

3. Pembentukan Koalisi Partai

Karena biasanya tidak ada satu partai yang cukup kuat untuk menguasai parlemen sendirian, koalisi antarpartai sering dibentuk. Hal ini memberikan fleksibilitas, tetapi juga bisa membuat pemerintahan menjadi lebih rentan terhadap ketidakstabilan politik.

Penerapan Sistem Parlementer di Berbagai Negara

Sistem parlementer banyak diterapkan di negara-negara seperti Inggris, India, dan Jepang.

Keuntungan dan Tantangan Sistem Parlementer

Sistem parlementer memiliki keuntungan dalam hal efisiensi dan kontrol yang lebih ketat oleh parlemen terhadap eksekutif. Namun, salah satu tantangannya adalah ketidakstabilan yang bisa muncul, terutama ketika koalisi partai tidak solid atau sering berubah.

Dengan struktur yang jelas dan menarik, artikel ini memberikan pemahaman yang mudah tentang sistem ini. Jika kamu ingin mempelajari lebih jauh atau mendiskusikan penerapannya di negara lain, kamu bisa menggali topik ini lebih dalam!

Exit mobile version